Curing merupakan suatu usaha perawatan beton setelah beton dicor.Perawatan beton wajib dilakukan karena bertujuan untuk menjaga kelembaban dan temperatur yang diperlukan bagi semen untuk melakukan proses hidrasi dengan sempurna. Untuk proses ini geotextile nonwoven diletakkan dipermukaan beton yang baru dicor dengan melakukan penyiraman agar kelembaban beton terjaga.
Untuk menjaga agar proses hidrasi beton dapat berlangsung dengan sempurna maka di perlukan curing untuk menjaga kelembabannya. Lamanya Proses curing sekitar 7 hari berturut – turut mulai hari kedua setelah pengecoran.
Tujuan pelaksanaan curing beton adalah : memastikan reaksi hidrasi senyawa semen termasuk bahan tambahan atau pengganti agar dapat berlangsung secara optimal sehingga mutu beton yang diharapkan dapat tercapai, dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton akibat kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau tidak seragam, sehingga dapat menyebabkan retak.
Pelaksanaan curing/perawatan beton dilakukan segera setelah beton mengalami atau memasuki fase hardening (untuk permukaan beton yang terbuka) atau setelah pembukaan cetakan/acuan/bekisting, selama durasi tertentu yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya kondisi yang diperlukan untuk proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam campuran beton
Curing dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :
1. Menyemprotkan dengan lapisan khusus ( semacam Vaseline ) pada permukaan beton.
2. Membasahi secara terus menerus permukaan beton dengan air. Setelah proses curing, di lakukan pengurugan tanah kembali lapis demi lapis.
Aplikasi : Cor beton Rigid Pavement, cor tiang penyanggah.